Sheila on 7 16th Anniversary : 3 on 3 Concert ( The Journey )




Sudah seminggu berlalu sejak konser tunggal Sheila on 7 (18/5), tapi baru sekarang sempet nulis. Sepulang dari Jogja, tepar, badan sakit semua, flu dan batuk tak kunjung mereda hingga hari ini. Kali ini nulisnya lebih ke sisi pengalaman ‘tour’ kali yaa. Very long long journey, amaziiing banget. Total perjalanan Malang – Jogja – Malang 15 + 8 = 23 jam, fantastic !!!

Selama hampir dua tahun merantau di kotanya Arema, untuk kali pertama ‘pulang’ naik bus, berangkat subuh. Terjadi incident kecil dijalan, gak tau kenapa bus jadi oleng dan hampir nabrak lampu lalu–lintas, sopirnya ngantuk atau gimana sih? Sempet berhenti lamaaa banget di beberapa tempat, dan yang paling fatal saat melintasi jalan Jogja–Solo, tanya kenapa? ternyata rem blong dan ban kempes. Oh, pantesan tadi sempet oleng, whattt remnya blong ?? %*&^%$

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00, bus tidak ada upaya perbaikan. Tiap kali ada motor lewat, pelototin satu persatu, kali aja ada yang kenal. Bikin status dan sms ke temen–temen yang kuliah di Solo, siapa tau ada yang pulkam ke Klaten, mauu nebeng. Lebih dari sejam, kluntang–kluntung di pinggir jalan. Akhirnya dapet juga bus pengganti, Alhamdulillah. Miris sekali ketika melewati kota tercinta, Klaten. Betapa tidak, selama satu semester belum pernah pulkam, eh jauh–jauh dari Malang ke Jogja, nggak mampir Klaten.

Tiba di lokasi pukul 19.00, paraaah gilaak, ruamee beud, pupus sudah harapan bisa nonton tepat di depan panggung T.T Gak sempet mandi, belum makan minum, perut perih, mata ngantuk, lengkap sudah.




Namun, capek fisik dan capek hati terbayar tuntas tas tas dengan performance menakjubkan dari personel Sheila on 7. Tampil elegan dengan blazer item nan ciamik, kesannya ‘anggun dan mempesona’ gitu lho bapak – bapak ini, hahaha. 


Dari FB-nya Shinta
Sesi pertama di buka dengan lagu dari album 07 Des yaitu “Tentang Hidup” dan dirangkai dengan lagu–lagu dari berbagai album, yang sayangnya aku gak hapal kalau disuruh nyebutin satu persatu. Ada yang tak biasa dari aksi panggung Sheila on 7 kali ini. Mas Adam breakdance dan Mas Duta nge-rap dalam bahasa Jawa sambil diiringi pukulan drum elektrik Mas Brian. 

Ditengah–tengah sesi pertama ini aku putuskan untuk mundur kebelakang. Beberapa detik lagi kalau tetep nekat bertahan, mungkin sudah ‘nggeblag’ alias pingsan. Suasana memang mulai panas dan harus berebut oksigen dengan 4500an penonton lainnya. Bayangan mulai kabur dan nampak blur, jalan sempoyongan, dehidrasi melanda, lapar dan mata berkunang–kunang. Dalam hati berkata, ooh gini ini toh rasanya orang mau pingsan, huhu.
Breakdance dan nge-rap ala Sheila on 7


 



Muncul di layar, sebuah video testimony dari penyanyi cantik Siti Nurhaliza beserta musisi–musisi lain asal Negeri Jiran. Oh ya, tak hanya Sheila Gank dari nusantara (Medan, Padang bahkan Makasar juga datang lho *nggumun) saja yang datang ke Jogja. Sheila Gank dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei juga turut menyemarakkan konser yang bertajuk 3 On 3 Concert ini. Dan ternyata di antara rombongan SG Malang, ada dua orang Malaysia. Dan ternyata lagi, mereka senior yang lagi co-ass. Padahal  esok paginya harus jaga di RS, dan malam ini mereka ada di Jogja untuk menyaksikan konser. W-O-W

Siti Nurhaliza
Ada bule juga lho :D
Acoustic perform pada sesi kedua di panggung yang dekat dengan penonton VIP dibuka dengan lagu “Hingga Ujung Waktu” dilanjutkan lagu “Just For My Mom”, “J.A.P”, “Seandainya”, “Terlalu Singkat”, “Saat Aku Lanjut Usia”, “Sephia”, “Berhenti Berharap” dan ditutup dengan lagu “Dan”.

Sebelum sesi ketiga dimulai, dilayar ditampilkan foto–foto kebersamaan Sheila on 7 selama ini, dari yang jadul sampai terbaru. Sontak terdengar gemuruh suara penonton tatkala foto Mas Sakti dan Mas Anton menghiasi layar. Seluruh Sheila Gank pasti merindu pada kedua sosok ini >___<

Sesi ketiga diawali dengan lagu “PeDe” dari album pertama. Meski sudah lelah, tak menyurutkan para penonton untuk tetap berdendang dan membuat lantai bergetar, termasuk hati ini *sampairetakgaknad? :p. Terpukau, haru, merinding dengan apresiasi penonton, kita kompak melompat dan nyanyi bareng. Ya, pada moment seperti inilah seluruh Sheila Gank bisa ‘lebaran’ bareng, sekali dalam setahun. 
  
 

Pictwitnya Mbak Sarah
Dari arah belakang panggung keluarlah sosok istri–istri cantik dari masing–masing personel beserta buah hatinya yang ngegemesiiin sambil membawa bunga dan kue ulang tahun ke-16.  Mas Duta memperkenalkan seluruh keluarga dan para kru yang selama ini sangat berjasa dalam karir perjalanan Sheila on 7.

Mas Eross, Pitu, Mbak Sarah, Khaylila

Mas Duta : "Yang pertama Aisha, yang kedua Ayman, yang ketiga --> i don't know" hahaha

Ini hasil capture dari video, sayang memori kamera habis, gak dapet bagiannya Mas Brian
Akhir sesi ketiga ditutup dengan “Melompaaat Lebih Tinggiii”. Lantai semakin bergetar, berasa gempa gak sih?, hahaha. Kembang api menyala didepan panggung dan balon tumpah dari atas pertanda selesainya rangkaian 3 On 3 Concert, 3 hours in 3 sessions. Eits, tapi tunggu dulu, Mas Eross balik lagi ke panggung dan mengajak personel lainnya untuk menyuguhkan lagu terakhir bagi kami semua yang hadir di Grand Pasific malam itu. Yaph, persis seperti maksud judul blog-ku ini, sebuah “Kisah Klasik Untuk Masa Depan” dengan harapan 3 On 3 Concert ini bakal menjadi sebuah kisah yang mengesankan dan tak terlupakan di masa yang akan datang. Kalau gak salah hitung, total lagu yang dibawakan lebih dari 35 lagu, belum lagu tambahan lagu dari Ayu Ting–Ting, My Heart Will Go On dan lagu nge-rap


I t - w a s - r e a l l y - a n - a w e s o m e - c o n c e r t 
 
Tunggu dulu, ceritaku belum berakhir sampai disini. 
Ketika semuanya beranjak meninggalkan lokasi, kami (SG Malang) terkatung–katung menunggu bus yang tak kunjung menjemput. Lewat jam 00.00 tidak ada kejelasan. Jam 1, 2, 3 berlalu, masih tidak ada kepastian. Akhirnya kami putuskan untuk berjalan, berjalan ke terminal, whattt?? Pernah tinggal dan sering keluyuran di Jogja jadi lumayan hapal dengan daerah Jogja. Mau jalan kaki ke terminal? muke gile jauh vrooh

Untung ada taksi nganggur, diangkutlah kami dengan 5 taksi ke terminal Giwangan tepat adzan subuh berkumandang. Tiba–tiba saja si sopir bus geje datang tanpa busnya. Lah, emangnya dia mau ‘nggendong’ kami semua sampai Malang? Akhirnya setelah nego, kami pulang ke Malang dengan bus patas jurusan Surabaya. Sampai di Terminal Bungur Surabaya, naik bus patas lagi ke Malang. Dari Terminal Arjosari naik angkot lagi sampai Terminal Landungsari, dan dari Landungsari ke kos di Sengkaling, j.a.l.a.n  k.a.k.i >____< Sekali lagi, amaziiing. Sampai di kost hampir jam 18.30, luar biasaa.

Wah, puanjaang banget ya, yah maklum lah, very long long journey hahaha . . .




0 komentar:

Post a Comment

Blog ini bukan toilet umum kog, jadi boleh banget kalau kamu ninggalin jejak disini (๑'⌣'๑)

Powered by Blogger.